Kerajinan merupakan salah satu keunggulan daya tarik wisata yang dapat mendukung Yogyakarta sebagai kota pariwisata. Hasil kerajinan tersebut dijual untuk domestik maupun mancanegara.
Salah satu kerajinan yang berkembang di Yogyakarta adalah kerajinan batik yang sekarang ini dikembangkan bukan hanya pada media kain, melainkan pada media kayu. Hasil kerajian batik kayu sangat beragam, mulai dari topeng, miniature binatang, miniature furniture, pernak-pernik hiasan yang dihiasi berbagai motif yang cantik dan manarik. Proses pembuatannya juga hampir sama dengan membatik diatas kain, hanya saja medianya diganti menjadi kayu.
Salah satu tempat pengrajin batik kayu adalah Dusun Krebet. Oleh karena itu pada kesempatan ini Siswa SMAIT Abu Bakar Yogyakarta mengadakan kunjungan ke Desa Wisata Krebet pada Selasa, 4 Februari 2020. Kunjungan ini bertujuan untuk mengenalkan salah satu budaya Jogja mengingat siswa SMAIT Abu Bakar berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan mengetahui proses pembuatan batik kayu. Selain itu, siswa SMAIT Abu Bakar juga mempraktekkan bagaimana membuat batik pada kayu atau disebut sebagai batik kayu.
Selain praktik membuat batik pada kayu, siswa SMAIT Abu Bakar Yogyakarta juga melakukan wawancara untuk mengetahui pasar mana saja yang menjadi tujuan pemasaran batik kayu dari Desa Krebet, mengetahui omset penjualan dari batik kayu serta upaya pengembangan apa saja yang dilakukan agar batik kayu tetap diminati wisatawan atau masyarakat.
Harapannya siswa SMAIT Abu Bakar Yogyakarta dapat mengambil pembelajaran dari field study yang dilakukan di dusun Krebet untuk dikembangkan di kemudian hari.