Keistimewaan Yogyakarta: Memelihara Budaya dan Budi Pekerti yang Mulia

Yogyakarta, salah satu kota istimewa di Indonesia, memiliki pesona yang tak hanya terpancar dari keindahan alamnya, tetapi juga dari keragaman budaya dan budi pekertinya. Di tengah arus perubahan zaman yang semakin pesat, Yogyakarta tetap teguh mempertahankan nilai-nilai budayanya, khususnya yang terkait dengan budi pekerti. Hal ini mencerminkan karakter kuat dan sikap luhur yang dimiliki oleh masyarakatnya. Budaya dan budi pekerti yang erat terkait menjadi pondasi dan identitas unik bagi warga Yogyakarta.

Sopan santun adalah salah satu nilai budaya yang paling mencolok di Yogyakarta. Masyarakat di sini selalu menekankan pentingnya kesopanan dan keramahan dalam berinteraksi dengan sesama. Mulai dari penggunaan bahasa yang sopan, pemilihan kata-kata yang bijak, hingga penggunaan panggilan khusus untuk menunjukkan rasa hormat pada lawan bicara. Kesopanan juga tercermin dalam gestur tubuh, dengan budaya Yogyakarta yang mementingkan etika dan penghormatan kepada orang yang lebih tua. Biasanya, generasi muda akan menundukkan tubuhnya saat berjalan di depan orang yang lebih tua, sebagai wujud tata krama yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

Budi pekerti yang baik adalah salah satu nilai yang dijunjung tinggi di Yogyakarta. Ciri-ciri seseorang yang memiliki budi pekerti yang baik antara lain adalah iman yang kuat, pemikiran matang, tanggung jawab, kejujuran, kemampuan untuk memaafkan, sikap rendah hati, dan kemampuan bersikap adil. Ini adalah landasan moral yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Yogyakarta.

Karakter individu sejalan dengan akhlak dan budi pekerti, sehingga karakter bangsa identik dengan akhlak bangsa atau budi pekerti bangsa. Dengan kata lain, karakter yang baik adalah cerminan dari moral dan etika masyarakatnya. Yogyakarta telah menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Di SMAIT Abu Bakar Yogyakarta, penanaman karakter siswa juga menjadi fokus utama. Sekolah ini aktif dalam mengembangkan karakter siswa melalui berbagai kegiatan pendidikan. Lebih dari sekadar kurikulum akademik, nilai-nilai budi pekerti yang baik menjadi inti dari pendidikan di sekolah ini. Mereka memiliki moto “Generasi Taqwa Kerja Bermutu,” yang merupakan singkatan dari Gerakan Menegakkan Kerapian, Literasi, Teratur, Al Qur’an, Ukhuwah, Kerja Keras, Berani, dan Bermutu. Ini mencerminkan komitmen sekolah untuk melahirkan generasi yang memiliki karakter yang mulia.

Visi SMAIT Abu Bakar Yogyakarta adalah “Melahirkan Pemimpin yang berkarakter mulia dan Berwawasan Global.” Dengan budaya dan pendidikan yang diterapkan di sekolah ini,  berharap agar siswa-siswi  benar-benar mencapai visi ini. Mereka ingin mencetak pemimpin masa depan yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi, dan dapat berperan dalam tingkat global.

Keistimewaan Yogyakarta bukan hanya tercermin dalam keindahan alamnya, tetapi juga dalam kekayaan budayanya, terutama dalam penghargaan terhadap budi pekerti yang baik. Semangat untuk mempertahankan nilai-nilai ini adalah sebuah contoh luar biasa tentang bagaimana sebuah masyarakat dapat menggabungkan tradisi dengan kemajuan, dan sekaligus melahirkan generasi muda yang bermoral. Yogyakarta tetap menjadi tempat istimewa di hati banyak orang, karena karakter kuat dan budi pekerti yang mulia adalah warisan berharga yang terus dijaga dan dilestarikan.

-ButterflyInk-