You are currently viewing REBRANDING SEKOLAH : SEBUAH KENISCAYAAN

REBRANDING SEKOLAH : SEBUAH KENISCAYAAN

Sabtu, 13 September 2025, SMA IT Abu Bakar Yogyakarta menjadi tuan rumah pelatihan branding sekolah yang diselenggarakan oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Kota Yogyakarta dengan tema “Branding SIT di Era Digital”. Pelatihan ini diikuti oleh Kepala sekolah dan wakil Kepala sekolah bidang Humas sebanyak 50 peserta.
Dalam sambutanya, Eko Yulianto, S.Pd-ketua panitia sekaligus ketua JSIT kota Yogyakarta menekankan pentingnya pelatihan ini, karena dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, strategi branding yang kuat bagi unit sekolah adalah kebutuhan mendesak. JSIT Kota Yogyakarta terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya melalui berbagai program dan kegiatan, termasuk pelatihan branding sekolah ini.

Dikuatkan oleh Ketua JSIT DIY Dr. Ahsanul Fuadi, dalam sambutanya beliau berharap pelatihan ini akan memperkuat kemampuan kepala sekolah dan humas SIT dalam mengembangkan sekolah menjadi terkemuka dan diminati Masyarakat, dengan pembicara yang sudah sangat berpengalaman.

Erik Hadi Saputro, M.Eng, Dekan Universitas Amikom, menjadi pembicara utama dalam pelatihan ini. Dengan pengalamannya yang luas di bidang teknologi dan pendidikan, Erik membagikan strategi dan kiat-kiat efektif dalam membangun citra sekolah yang positif dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya branding pada Pendidikan Islam Terpadu. Dalam paparanya, Erik membeberkan 5 A Strategy Model, yaitu :

  1. Aware tau membangun kesadaran yang dimaknai sebagai kemampuan untuk memahami, mengenali, dan menyadari keberadaan sesuatu, baik itu kondisi internal maupun eksternal. Bagaimana mengajak orang lain “ngeh” dengan keberadaan sekolah kita,
  2. Appeal, yaitu daya tarik yang dimiliki institusi dan membuat orang menjadi penasaran untuk mencari tahu,
  3. Ask adalah sikap responsive terhadap tanggapan yang diberikan oleh Masyarakat, bagaimana sebuah lembaga menyiapakan layanan fast respon, Customer kemudian aktif mencari informasi baik online maupun offline,
  4. Act, customer merasa yakin dan menganggap layak terhadap apa yang ditawarkan,
  5. Advocate, mengikuti dan terlibat dan memiliki sikap loyal.

 

Pelatihan yang berlangsung dari Pk. 08.00 s.d 12.00 terasa kurang karena pembahasanya yang cukup menarik, luas dan aplikatif. Pelatihan diakhiri dengan sesi tanya jawab, namun karena waktu yang terbatas sehingga penanya dibatasi. Peserta berharap pelatihan semacam ini terus dikembangkan untuk menguatkan eksistensi sekolah SIT khususnya di Yogyakarta.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan sekolah-sekolah SIT Kota Yogyakarta dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat.
( Rep-Nur Kh, ed-Kurnia)